Hidayah Allah sungguh ajaib. Ia bisa datang melalui berbagai cara dan kesempatan yang tak terduga. Jamie Fletcher, misalnya. Pria Kolumbia ini menemukan Islam ketika dirinya pulang dari sebuah klub malam dalam kondisi mabuk.
“Suatu malam saya bersama seorang teman pulang dari klub malam dan mabuk. Sepulang dari sana kami duduk di depan rumahnya sembari menatap botol minuman. Tak diduga, teman saya berkata, ‘Aku tak percaya masih melakukan ini’,” kata Fletcher mengungkapkan asal mula keislamannya kepada Public Radio International (PRI), Senin (23/12).
Fletcher yang penasaran mencoba bertanya kembali. Ia bertanya apa maksud dari perkataan temannya tadi.
“Aku bertanya padanya apa maksud dari tidak percaya. Lalu temanku bercerita bahwa dirinya tak percaya masih melakukan hal ini (mabuk, red) setelah pulang dari Mekah,” lanjutnya.
Mendengar kata Makkah, Fletcher kembali bertanya kepada temannya apa itu Makkah. Dan Ia mendapatkan jawaban bahwa Makkah adalah baitullah, rumah Allah. Temannya yang seorang muslim, juga menjelaskan sedikit tentang Islam.
“Islam adalah agama yang benar dari Allah,” mendengar pernyataan ini, Fletcher menyangkal dengan alasan semua orang menganggap agamanya adalah benar. Akan tetapi obrolan singkat itu ternyata membuat Fletcer penasaran tentang Islam. Ia pun kemudian mulai mencari tahu, apa itu Islam yang sebenarnya.
Seperti kebanyakan Latin, Fletcher dibesarkan dalam keluarga Katolik, tapi dia bilang orang tuanya juga mendorong dia untuk menemukan kebenaran sendiri. Dalam usahanya mencari kebenaran, ia belajar agama Kristen, Yahudi, Taoisme dan Buddhisme. Anehnya, dalam pencariannya tersebut, ia mulai meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dari Allah.
Saat itulah, ia memutuskan untuk mulai masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Mujahid Fletcher. “Islam membawa rasa yang jelas untuk meminta pengampunan atau pertobatan langsung kepada Tuhan, tanpa perantara, ” kata Fletcher.
Tak hanya sebatas puas dalam menemukan kebenaran Islam, Fletcher pun bertekad untuk meneyebarkan Islam di kalangan latinos (masyarakat Amerika Latin) lainnya.
Oleh karena itu, Ia meluncurkan sebuah perusahaan bernama Islam di Spanyol di mana ia mulai melakukan terjemahan dan membuat rekaman audio dari ayat-ayat. Dia dan ayahnya, yang juga masuk Islam, telah tercatat lebih membuat 500 CD dan 200 akses TV kabel yang beriskan hal-hal tentang Islam.
“Tujuan akhir dengan Islam di Spanyol adalah untuk mendidik Latin tentang Islam di seluruh dunia,” katanya.
Sekarang, Fletcher juga rutin hadir di Maryam Islamic Center yang terletak di Sugar Land, sebuah pinggiran kota makmur dari Houston. Masjid besar di sana memiliki arsitektur yang sama seperti di Timur Tengah atau Turki di mana bangunannya sangat menarik dan tinggi, pintu masuk melengkung, terdapat pilar dan dua menara.
Fletcher mengatakan Muslim Latino tersebar di kantong-kantong kecil di kota-kota besar seperti Houston. (rol/pri/dp/dais)
Komentar
Posting Komentar