Langsung ke konten utama

Terpesona Kisah Yusuf Islam, Perempuan ini Akhirnya Memeluk Islam




Sarah de Andrade Siquiera baru mengenal Islam ketika menyaksikan tayangan dokumenter tentang kehidupan di beberapa negara Muslim. Ia menyaksikan hal yang berbeda, seperti misal, pakaian dan jilbab.
“Yang membuat saya tertarik, Muslimah menyebut itu bukan paksaan, tetapi merupakan wujud implementasi ajaran Islam dalam kehidupan,” kata dia seperti dilansir onislam.net, Selasa (22/10).
Gagasan ini yang mungkin tidak dimiliki suatu negara, termasuk negara tempatnya tinggal. Ini karena, ajaran Islam memiliki keterkaitan yang erat dengan masalah ekonomi, politik dan isu-isu sosial. Sejak itu, Sarah memutuskan lebih dalam mencari tahu informasi tentang Islam.
“Pertanyaan saya yang pertama, adalah bagaimana saya mencarinya,” kata dia.
Beruntung baginya, keterbatasan literatur tak menjadi soal. Dunia internet ketika itu tengah menjadi fenomena. Mulailah Sarah mencari informasi tentang Islam dan Muslim. Hal yang pertama ia “klik” adalah Yusuf Islam. Di laman itu, ia membaca proses Yusuf Islam memeluk Islam.
“Dia memilih Islam berdasarkan cinta yang murni, amal, kerendahan hati dan penyerahan diri kepada Tuhan yang Maha Esa,” kata dia.
Antusiasme Sarah terhadap Islam menjadi lebih besar ketimbang sebelumnya. Ia begitu bersemangat mempelajari rukun iman dan Islam. Pada tahapan itu, Sarah mulai membaca Alquran. Ketika membaca, ia mendapati akurasi ilmiah hakikat awal kehidupan.
“Saya pun memutuskan menjadi Islam,” kata dia.
Keputusan yang demikian cepat tidak terlepas dari intensitas Sarah berkomunikasi dengan umat Islam.  Ia sempat berdiskusi dengan mahasiswa Muslim asal Sudan. Ia juga belajar dengan Muslimah asal Mesir. Keduanya memberikan literatur tentang Islam, termasuk terjemahan Alquran berbahasa Inggris, buku-buku tentang Islam dan Jilbab
Keseriusan Sarah mendalami Islam menarik perhatian ibunya. Alhamdulillah, ibunya tertarik pula mendalami Islam. “Semoga Allah menunjukan jalan yang benar kepadanya. Terakhir yang dapat saya katakan hari ini, Tiada Tuhan Selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya,” katanya.
Sumber Daulah Islam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koh Steven, Mualaf yang Jual Semua Harta demi Tangani Corona

Seorang mualaf menjual hampir seluruh hartanya untuk membantu menangani dampak pandemi wabah corona atau Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Dia adalah Steven Indra Wibowo, pendiri sekaligus ketua Mualaf Center Indonesia Bagi Koh Steven, sapaan akrabnya, harta hanyalah titipan Allah SWT dan yang namanya titipan pasti akan kembali. Maka hanya ada dua, kembali dalam keadaan dipaksa karena suatu musibah dan sebagainya atau mengembalikannya dalam bentuk sedekah. "Saya memilih mengembalikan ini dengan cara yang baik. Ini harta pinjaman dari Allah, saya cuma ingin  balikin,  momennya sekarang lagi bagus. Ya sudah aku  balikin aja . Karena cepat atau lambat itu akan kembali, dan akan Allah minta pertanggungjawaban," kata dia kepada  Republika.co.id . Koh Steven menjelaskan, Rasulullah SAW pun pernah memperingatkan orang-orang, bahwa ada dua hal yang tidak disukai anak Adam. Pertama, kematian, padahal ini lebih baik daripada fitnah. Kedua, adalah kefakiran atau kemiskinan. Padahal

Kagumi Ibadah Shalat, Don Trammell Akhirnya Memeluk Islam

“Perjalananku menuju Islam cukup berbelit. Namun pada akhirnya, itu membawaku pada penantian kasih sayang Allah,” ujar Don Trammell, memulai kisahnya menuju hidayah. Perjalanan Don hingga memeluk Islam membutuhkan waktu yang tak singkat. Prosesnya cukup panjang dengan awal mula ketika ia bertugas ke Kairo di Mesir. Di sana pula Don mendapat banyak teman muslim yang membantunya hingga akhirnya melabuhkan hatinya pada dienullah. Namun sebenarnya, kontak Jon dengan Islam kali pertama telah terjadi sebelum ia pindah ke negeri Piramid. Saat itu Don tengah bekerja di Finlandia, sekitar tahun 1999. Ketika bekerja di sebuah perusahaan software, ia bertemu dengan seorang wanita Mesir. Keduanya berkenaan lewat chat dan memiliki keperluan diskusi membahas mengenai teknologi nirkabel. Selama membahas teknologi nirkabel, Don banyak menyela diskusi mengenai agama. Ia bertanya banyak hal mengenai agama yang dianut wanita Mesir itu, Islam. “Sepanjang percakapan kami , aku

Susan Carland, Saya Mencintai Islam dan Muslim Tanpa Keraguan

Kisah nyata ini ramai diberitakan sejak tahun 2011, bagaimana seorang gadis belia berumur 17 tahun, Susan Carland asal Australia mencari kebenaran selain agama kristen yg dianutnya sejak kecil. Semua agama ia pelajari, hingga agama Islamlah yang tersisa untuk dipelajari. Ia melakukan banyak diskusi chatting di internet dengan beberapa Muslimah. Kesan pertama dari para Muslimah yang dikenalnya adalah bahwa mereka adalah orang yang sangat mengagumkan dan luar biasa. “Mereka dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya” kata Susan. Ia juga merasakan kebebasan intelektual. Ketika Susan ungkapkan kepada Ibunya bahwa ia melakukan sebuah resolusi agama pada dirinya, ibunda Susan mengatakan  “menikahlah dengan siapa saja bahkan seorang bandar narkoba sekalipun, asal bukan seorang Muslim ”. Dua tahun kemudian pada usia 19 thn, Susan menyatakan diri beragama Islam. Suatu malam ibunda Susan membuat makan malam daging babi iris. Susan mengatakan bahwa ia tidak akan lagi memakanny